Franz Wilhelm Junghuhn mendaratkan kapalnya di pesisir Pantai Ngongap, Gunungkidul, Yogyakarta, tahun 1856. Penjelajah asal Jerman ini sangat terpukau dengan keindahan alam, kemakmuran tanah Jawa, dan kekayaan tradisi serta spiritualisme Jawa. Di era penjelajahan dunia itu, Junghuhn lantas membuat Sudkuste bei Rongkop, sebuah lukisan tentang pemandangan Pantai Ngongap.
Kini, Pantai Ngongap menjadi salah satu destinasi wisata alam yang cukup terkenal di Yogyakarta. Anda dapat mengunjungi pendopo tempat Junghuhn singgah saat mendaratkan kapalnya di pesisir pantai beratus-ratus tahun yang lalu. Anda juga bisa melihat karang-karang terjal di pesisir pantai. Burung-burung walet membuat sarang di gua-gua di bawah karang. Masyarakat yang berprofesi sebagai pemburu sarang burung walet hanya menggunakan tali tambang yang diikatkan ke sebuah pohon besar untuk mencapai gua-gua sarang walet itu.
Pemburu fotografi alam menyukai ekosistem Pantai Ngongap yang beragam. Selain walet, ada burung Buntut-sate Putih, ikan cakalang, penyu, lumba-lumba, hiu, dan lain sebagainya di sini. Pantai Ngongap merupakan tempat favorit bagi fauna-fauna ini.
