Daftar 25 Wisata Jogja Terbaik

Daftar 25 Wisata Jogja Terbaik

0

Berikut ini deskripsi singkat mengenai Kota Jogja serta daftar Wisata Jogja malam, Wisata Jogja kota, Wisata Jogja dekat Malioboro, Wisata Jogja Gunung Kidul, Wisata Jogja hits, Wisata Jogja Kulon Progo, dan Wisata Jogja Bantul.

sewa mobil online

Yogyakarta adalah nama tempat yang terkenal di Indonesia. Secara administratif, sebutan Yogyakarta digunakan untuk menyebut daerah keistimewaan sekaligus provinsi dan ibukota provinsi tersebut. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai dasar hukum UU No. 3 Tahun 1950 dan UU No. 13 Tahun 2012. Peringatan hari jadi provinsi tersebut adalah setiap tanggal 4 Maret 1950.

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi termaju di Indonesia. Total populasinya sebanyak 3.452.390 jiwa yang mendiami daerah seluas 8.185,80 kilometer persegi.

Wilayah ini mempunyai sejarah panjang sejak jaman Hindu-Budha hingga sekarang. Dahulu, wilayah provinsi ini adalah daerah kekuasaan Kerajaan Ngayogyakarta dan Pakualaman. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dua pemimpin kerajaan yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII menyatakan bahwa daerah kekuasaan mereka tergabung menjadi satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kondisi kepariwisataan di Yogyakarta dapat dikatakan sebagai salah satu yang termaju. Bahkan, bisa dibilang bahwa wisata Jogja menduduki peringkat nomor dua wisata andalan Indonesia setelah Provinsi Bali. Sektor pariwisata menjadi sektor utama pendapatan daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa hal yang menunjang pariwisata daerah ini adalah letak geografis Yogyakarta yang berada di pegunungan dan pantai serta sejarah sosial budaya yang melimpah.

Berikut ini daftar 25 tempat wisata di Jogja yang harus dikunjungi:

  1. Pantai Ngongap
Pantai Ngongap
Pantai Ngongap

Penjelajah dunia Franz Wilhelm Junghuhn mendarat di pesisir Pantai Ngongap pada tahun 1856. Dia terkesan dengan keindahan pantai yang sekarang berada di daerah administratif Kabupaten Gunungkidul tersebut. Selain keindahan alam pantai, penjelajah asal Jerman tersebut menyukai kekayaan tradisi dan spiritualisme Jawa. Oleh karena itu, dia mengabadikan salah satu bukti kemakmuran tanah Jawa dalam sebuah lukisan yang dia beri judul Sudkuste bei Rongkop.

Ketika mengunjungi Pantai Ngongap, wisatawan dapat menemukan pendopo tempat Junghuhn singgah. Pemandangan karang-karang raksasa di laut lepas juga bisa memberikan warna berbeda dengan ketika berkunjung ke pantai lain. Namun, yang paling dicari para pengunjung adalah sarang burung walet di gua-gua di bawah karang. Fauna-fauna unik lainnya juga menghuni kawasan sekitar Pantai Ngongap. Baca selengkapnya…

  1. Gua Jepang
Gua Jepang Pundong Parangtritis
Gua Jepang Pundong Parangtritis

Sebuah gua di Bukit Pundong di wilayah Parangtritis dijadikan salah satu benteng pertahanan utama tentara Jepang untuk menahan laju tentara Sekutu. Gua ini aktif digunakan terutama pada tahun 1942-1945 saat Sekutu, terutama Belanda, berusaha merebut wilayah Nusantara dari tangan Jepang.

Di bukit tersebut, setidaknya ada 18 gua pertahanan Jepang yang tersebar di sebuah kompleks seluas 12 hektare. Keadaan gua-gua tersebut sekarang remang-remang dan lembab.

Gua Jepang Pundong menarik banyak minat wisatawan terutama yang menyukai sejarah dan fotografi. Waktu kunjungan terbaik ke gua ini adalah pada pagi hari. Menurut pengelola dan wisatawan yang pernah menyambangi gua ini, Gua Jepang Pundong menawarkan wisata komplit dari wisata sejarah, wisata alam, hingga wisata fotografi. Baca selengkapnya…

  1. Kotagede
Tempat Wisata Kotagede Yogyakarta
Tempat Wisata Kotagede Yogyakarta

Sebuah daerah di Yogyakarta yang bernama Kotagede merupakan salah satu kota saat Kerajaan Mataram Hindu berkuasa. Wilayah ini pernah menyaksikan kejayaan kerajaan tersebut yang pernah menguasai seluruh Pulau Jawa. Sebagai pusat aktivitas sosial politik di tanah Jawa, Kotagede memiliki peninggalan berupa reruntuhan benteng, rumah-rumah tradisional, kedhaton, Pasar Kotagede, Masjid Kotagede, dan kompleks pendiri Kerajaan Mataram Islam.

Pendiri Kotagede adalah putra dari Ki Gede Pemanahan yang bernama Senapati Ingalaha. Kotagede sebelumnya merupakan sebuah desa bekas Kerajaan Mataram Hindu yang memindahkan pusat kerajaan ke daerah Provinsi Jawa Timur.

Menurut cerita, Senapati Ingalaha adalah seorang pemimpin bijak yang mampu membuat desa pimpinannya makmur dan ramai. Masyarakat kemudian menjuluki desa tersebut Kotagede. Dalam bahasa Jawa, Kotagede berarti Kota Besar. Baca selengkapnya…

  1. Desa Wisata Ketingan
Desa Wisata Ketingan
Desa Wisata Ketingan

Desa Wisata Ketingan sebelumnya tidak terlalu terkenal sebagai desa wisata di Yogyakarta. Akan tetapi, suatu ketika, ribuan burung kuntul datang menyerbu desa. Kawanan burung ini memutuskan untuk tinggal di desa tersebut. Uniknya, fenomena migrasinya burung kuntul ini bertepatan sesaat setelah Sri Sultan Hamengku Buwono meresmikan gapura dusun di tahun 1997. Keunikan lainnya, burung-burung ini hanya menghampiri Desa Ketingan. Padahal, desa-desa di sekitarnya mempunyai vegetasi yang sama.

Kedatangan ribuan burung kuntul ini mula-mula dianggap sebagai hama oleh penduduk setempat. Mereka khawatir, produksi buah melinjo yang ditanam di lahan pertanian desa akan menurun karena burung kuntul tinggal di pepohonan melinjo. Mereka juga merasa terganggu dengan kotoran burung kuntul yang berceceran di jalanan dan pekarangan. Segala upaya telah mereka lakukan untuk mengusir burung-burung tersebut.

Baca :   Puncak Kosakora : Selfie di Pegunungan Kapur

Karena tak berhasil, warga pun menyerah. Saat ini, mereka malah tidak memperbolehkan orang-orang untuk berburu kuntul. Alih-alih mengusir, mereka malah merawat burung-burung yang jatuh sakit. Baca selengkapnya…

  1. Museum Sasmitaloka
Museum Sasmitaloka
Museum Sasmitaloka

Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman berlokasi di Jalan Bintaran Wetan No. 3 Yogyakarta. Museum ini dulunya adalah kediaman Panglima Besar Jenderal Sudirman; seorang pahlawan nasional yang terkenal dengan taktik perang gerilya. Museum ini diresmikan pada tanggal 30 Agustus 1982.

Kediaman Jenderal Sudirman dibangun pada tahun 1890. Sebelum dijadikan museum, rumah tersebut pernah dijadikan tempat tinggal pejabat keuangan Pura Paku Alam VII. Rumah yang sama juga pernah dijadikan Museum Pusat Angkatan Darat. Sementara itu, Panglima Besar Jenderal Sudirman tinggal di tempat ini pada 18 Desember 1945-19 Desember 1948.

Museum Sasmitaloka memajang peninggalan sejarah kemerdekaan Indonesia termasuk Prasasti Pangsar Jenderal Sudirman, medali kehormatan, senjata rampasan perang, pakaian, dan diorama. Baca selengkapnya…

  1. Kebun Teh Nglinggo
Kebun Teh Nglinggo
Kebun Teh Nglinggo

Perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D.I. Yogyakarta, memiliki sebuah kebun teh bernama Kebun Teh Nglinggo. Sebagai dataran tinggi, tentu saja kawasan di sana terasa sejuk. Wisata alamnya pun cukup bervariasi. Wisatawan bisa melihat perkebunan teh, melewati jalur-jalur di antara tanaman teh, dan mengunjungi dua puncak bukit.

Selain wisata alam, ada juga peninggalan bersejarah di kawasan Kebun Teh Nglinggo. Tempat ini dahulu dijadikan markas sementara Pangeran Diponegoro ketika menyusun strategi melawan Belanda. Dia ditemani oleh para pengikut antara lain Ki Gagak Roban, Ki Dalem tanu, dan Ki Linggo Manik. Pemimpin dari para prajurit Diponegoro, Ki Linggo Manik, mendapatkan kehormatan namanya dijadikan nama desa; Desa Linggo Manik. Baca selengkapnya…

  1. Hutan Pinus Mangunan
Hutan Pinus Mangunan
Hutan Pinus Mangunan

Kawasan Dlingo, Mangunan, Kabupaten Bantul, ini dulunya adalah hamparan tanah tandus. Program reboisasi berhasil membangun kawasan Mangunan menjadi asri.

Hutan Pinus Mangunan di Dlingo masih termasuk kawasan Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Mangunan. Hanya sebagian kecil dari 500 hektare RPH Mangunan yang dikelola sebagai daerah tujuan wisata yaitu yang ditanami pohon pinus saja. Bagian hutan lainnya yang ditanami kayu putih, akasia, kemiri, mahoni, dll. difungsikan sebagai bagian dari hutan lindung bukan untuk tujuan wisata.

Kawasan wisata hutan pinus ini sering dimanfaatkan wisatawan untuk berfoto ria. Banyak pasangan kekasih menggunakan latar Hutan Pinus Mangunan untuk pemotretan pranikah; tentunya dengan seizin pengelola RPH. Baca selengkapnya…

  1. Candi Kalasan
Candi Kalasan
Candi Kalasan

Rakai Panangkaran membangun Candi Tara pada tahun 778 Masehi. Candi Tara, atau yang lebih dikenal sebagai Candi Kalasan, adalah candi peninggalan kebudayaan Budha tertua di Yogyakarta.

Candi Kalasan menjadi bukti bahwa Rakai Panangkaran adalah konseptor bangunan suci yang luar biasa berbakat. Dia juga merupakan konseptor Candi Borobudur dan bangunan suci di Thailand.

Lebih dari sebuah peninggalan keagamaan, Candi Kalasan merupakan bukti bahwa telah ada kerukunan umat antaragama di jaman kerajaan Hindu-Budha. Diketahui, Rakai Panangkaran adalah seorang beragama Hindu. Sedangkan Candi Tara dibuat sebagai persembahan agama Budha. Baca selengkapnya…

  1. Kampung Turis Sosrowijayan
Kampung Turis Sosrowijayan
Kampung Turis Sosrowijayan

Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai beberapa desa wisata dan kampung wisata. Di Kota Yogyakarta, setidaknya ada dua kampung wisata yang sudah mendapat nama. Mereka adalah Kampung Wisata Prawirotaman dan Kampung Turis Sosrowijayan. Keduanya sudah dikenal sebagai kampung turis terlengkap di Yogyakarta.

Mengapa terlengkap? Kampung Turis Sosrowijayan berlokasi strategis di dekat Stasiun Tugu Yogyakarta tepatnya hanya sekitar 200 meter dari stasiun tersebut. Kampung ini dibagi menjadi dua wilayah sesuai lokasinya; Sosrowijayan Wetan (Timur) dan Sosrowijayan Kulon (Barat). Kampung Turis Sosrowijayan Wetan sedikit lebih terkenal dari tetangganya; menempati peringkat kedua kampung turis paling terkenal se-Jogja.

Apa saja aktivitas yang dapat wisatawan lakukan di Kampung Turis Sosrowijayan? Baca selengkapnya…

  1. Pantai Parangtritis
Wisata Pantai Parangtritis
Wisata Pantai Parangtritis

Dari sekian banyak pantai di daerah Laut Selatan Yogyakarta, Pantai Parangtrittis-lah yang pertama-tama kali dikenal sebagai tempat wisata. Bahkan, tempat wisata ini sudah diasosiasikan sebagai wisata alam pantai terbaik di Yogyakarta.

Pantai Parangtritis terletak kira-kira 27 kilometer sebelah selatan Jogja. Karena menghadap ke barat, tak heran jika pantai ini sering dikunjungi pencari senja.

Selain menikmati pemandangan matahari terbenam, area pasir pantai dijadikan sebagai jalur/trek All-terrain Vehicle (ATV). Bendi, kendaraan tradisional Jawa, juga sering mondar-mandir mengangkut wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai. Banyak kegiatan bisa dilakukan di Pantai Parangtritis. Apa saja? Baca selengkapnya…

  1. Pabrik Gula Madukismo
Pabrik Gula Madukismo
Pabrik Gula Madukismo

Pabrik Gula Madukismo menawarkan paket agrowisata yang mengharuskan calon pengunjung mendaftar jauh-jauh hari sebagai peserta. Akan tetapi, keuntungan menghabiskan liburan di pabrik legendaris yang berlokasi di Jalan Tirtonirmolo, Desa Padokan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, ini tidak ternilai.

Baca :   Monumen Jogja Kembali, Pengingat Kejadian Bersejarah “Enam Jam di Yogyakarta”

Pabrik gula yang sudah berdiri sejak tahun 1955 itu masih beroperasi hingga sekarang. Pada 1950-an, memang terjadi perkembangan industri di Indonesia. Tahun-tahun tersebut menjadi awal era industri Indonesia. Tur akan membawa para peserta ke Gedung Madu Chandya, naik kereta api tua, dan menuju Pabrik Spiritus Madukismo. Baca selengkapnya…

  1. Gua Kidang Kencana
Gua Kidang Kencana
Gua Kidang Kencana

Gua alami di Sabrang Kidul, Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo, ini mempunyai kisah unik yang mendasari penamaannya. Alkisah, ada seorang penggembala kambing bernama Mbah Bongsoriyo. Dia mencari kambingnya yang hilang ke sebuah gua. Di sana, dia menemukan kambingnya sedang bersama seekor rusa. Lantas, Mbah Bongsoriyo menamai rusa yang bersama kambingnya itu Kidang Kencana.

Temukan apa saja yang bisa disaksikan di Gua Kidang Kencana berikut ini…

  1. Candi Sambisari
Candi Sambisari
Candi Sambisari

Candi Sambisari ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani bernama Karyowinangun. Dia sedang mencangkul tanah sawah di tahun 1966 ketika menemukan sebuah batu berpahat. Sang petani lantas melaporkan penemuannya kepada pihak-pihak terkait. Kemudian, dinas kepurbakalaan menggali areal sawah Karyowinangun dan menemukan ratusan batu serta arca kuno.

Dua puluh satu tahun setelah penemuan batu pertama, Candi Sambisari akhirnya selesai direkonstruksi. Dari kejauhan, candi ini tidak begitu terlihat. Hal ini disebabkan karena letaknya lebih rendah 6,5 meter dari wilayah sekitarnya.

Candi Sambisari adalah candi peninggalan kebudayaan Hindu. Para peneliti memperkirakan, candi ini dibangun pada abad kesembilan dan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Garung pada jaman Kerajaan Mataram Kuno. Baca selengkapnya…

  1. Air Terjun Lepo
Air Terjun Lepo
Air Terjun Lepo

Wisata alam Air Terjun Lepo berada di Ledok Pokoh, Dusun Pokoh. Wisatawan yang pernah berkunjung ke sana menganggap air terjun tersebut mirip dengan Erawan Falls di Erawan National Park, Thailand.

Air tejrun ini unik karena mempunyai empat tingkat kolam alami. Total ada tiga air terjun yang menghubungkan keempat kolam tersebut. Kedalaman tiap-tiap kolam berbeda-beda. Kolam pertama kedalamannya dua meter sehingga biasanya dipakai berenang orang dewasa. Kolam kedua lebih dangkal dan dikelilingi tebing-tebing batu. Anak-anak dan orang dewasa bisa berendam di kolam ini. Namun, kolam ketiga adalah kolam yang terdangkal. Sedangkan kolam keempat berkedalaman sama seperti kolam pertama namun luasnya jauh lebih sempit. Baca selengkapnya…

  1. Pantai Indrayanti
Pantai Indrayanti
Pantai Indrayanti

Tidak seperti kebanyakan pantai di Indonesia, Pantai Indrayanti termasuk bersih jauh dari sampah. Usut punya usut, keadaan ini mungkin disebabkan karena pengelola Pantai Indrayanti adalah berasal dari kalangan swasta. Mereka dikenal tegas memberi sanksi wisatawan yang tetap nekat membuang sampah sembarangan.

Sebenarnya, nama resmi Pantai Indrayanti adalah Pantai Pulang Sawal. Namun, nama yang dicetuskan pemerintah tersebut kurang populer di masyarakat. Indrayanti sebenarnya adalah nama pemilik cafe dan restoran di pantai tersebut. Sebuah papan nama penanda letak restoran tersebut memang terlihat mencolok. Orang sering salah mengira papan nama tersebut menunjukkan nama pantai.

Pantai Indrayanti menawarkan suasana eklusif, mewah, dan menyenangkan. Baca selengkapnya…

  1. Puncak Kosakora

Puncak Kosakora terletak di Pegunungan Sewu, Kabupaten Gunungkidul. Keunikan puncak ini adalah memiliki fenomena eksokarst. Tempat wisata ini semakin digemari kalangan anak muda karena mereka berbondong-bondong berkunjung untuk berselfie ria di atas bukit.

Beberapa spot penting yang sering dikunjungi wisatawan Puncak Kosakora adalah Lemah Sangar, Pantai Ngrumput, dan lahan tempat berkemah dengan menggunakan tenda dome sewaan. Baca selengkapnya…

  1. Sendang Sono

Tempat wisata berikut adalah tempat wisata religius yang terletak di Desa Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo. Sendang Sono namanya. Tempat tersebut berupa sebuah kompleks ziarah untuk penganut agama Katolik. Di sana, peziarah bisa menemukan lokasi Jalan Salib, Gua Maria, pendopo, sungai, dan toko perlengkapan ibadah.

Sebelum menjadi tempat ziarah orang Katolik, Sendang Sono adalah tempat singgah para bhikku sebelum menuju Boro. Namanya pun bukan Sendang Sono tetapi Sendang Semagung.

Nama Sendang Sono didapat dari lokasi mata air (sendang) yang berada di bawah pohon Sono. Pastor van Lith-lah yang pertama kali menyebut lokasi ini Sendang Sono (tanggal 20 Mei 1904). Baca selengkapnya…

  1. Kaliurang

Kaliurang merupakan suatu kawasan wisata di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Dahulu, kawasan ini dikenal sebagai tempat peristirahatan para geolog Belanda beserta keluarga masing-masing. Oleh karena itu, mereka berbondong-bondong membangun bungalow-bungalow cantik yang kini jadi identitas panorama Kaliurang.

Para geolog memilih Kaliurang sebagai tempat beristirahat kemungkinan besar bukan tanpa alasan. Selain karena udara sejuk dan panorama indah, dari Kaliurang, pandangan ke Gunung Merapi terlihat jelas apalagi saat hari cerah.

Selain melihat Gunung Merapi dari kejauhan, wisatawan bisa mengunjungi 22 gua peninggalan Jepang, Museum Ullen Sentalu, Pesanggrahan Dalem Ngeksigondo, dan Wisma Kaliurang. Baca selengkapnya…

  1. Monumen Jogja Kembali
Baca :   Museum Affandi : Rumahnya Karya-karya Pelukis Affandi

Monumen Jogja Kembali (Monjali) dibangun pada tanggal 29 Juni 1985. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Peresmian museum dilakukan oleh Presiden Soeharto pada 6 Juli 1989.

Monjali dibangun sebagai peringatan Serangan Umum 1 Maret yang terjadi pada 1 Maret 1949. Peristiwa peperangan antara tentara Belanda dan tentara Indonesia yang terjadi dalam kurun waktu tersebut juga biasa disebut dengan Agresi Militer Belanda II.

Adapun isi museum tersebut adalah diorama peristiwa bersejarah, relief-relief, koleksi senjata, koleksi pakaian, replika pesawat terbang, dan benda-benda bersejarah lain yang berkaitan dengan sejarah pergerakan nasional. Baca selengkapnya…

  1. Hutan Wisata Wanagama

Lahan kritis bukan menjadi alasan masyarakat untuk menyerah begitu saja mencari sumber air dan pendapatan. Buktinya, lahan kritis bukit kapur Wanagama sebelum tahun 1964 adalah lahan yang gersang, tandus, dan tidak menarik. Keadaan tersebut adalah akibat dari penebangan liar tak terkontrol.

Alih-alih meninggalkan lahan, program reboisasi hutan yang dicanangkan oleh Profesor Oemi Haniin Suseno bersama teman-temannya berhasil mengembalikan kejayaan hutan Wanagama. Mereka menanami kembali lahan kritis dengan berbagai jenis bibit pohon. Rupa-rupanya, kegiatan reboisasi ini mengetuk hati para pencinta lingkungan dan pemerintah setempat sehingga mereka turut serta dalam program reboisasi. Hasilnya memuaskan. Hutan Wanagama seluas 600 hektare kembali bisa berfungsi sebagaimana layaknya hutan pada umumnya. Baca selengkapnya…

  1. Candi Ijo

Candi Ijo terletak di Bukit Ijo, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Warga mengenal Bukit Ijo dengan nama Gumuk Ijo. Ketinggian bukit tersebut sekitar 410 meter di atas permukaan laut. Candi Ijo memang berada di lokasi tertinggi jika dibandingkan dengan candi-candi lain yang berada di wilayah Yogyakarta.

Keberadaan Candi Ijo semakin menguatkan hipotesis bahwa kebudayaan Hindu dan Budha berjalan secara harmonis. Candi itu adalah bukti akulturasi kebudayaan keduanya. Peninggalan seni yang ada di pintu masuk kompleks candi adalah cerminan kebudayaan Hindu. Namun, hiasan kala makara bermotif kepala ganda di atas pintu masuk menggambarkan ciri khas kebudayaan Buddha. Baca selengkapnya…

  1. Gua Kiskendo

Relief Epos Ramayana yang terukir di tebing-tebing batu dekat pintu masuk Gua Kiskendo menambah nilai keunikan gua yang berlokasi di Jatimulyo, Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Uniknya lagi, Gua Kiskendo menggambarkan fragmen Ramayanan yang kurang dikenal. Fragmen di sekitar gua itu menceritakan saat-saat Mahesasura dan Lembusuro melawan Subali.

Gua Kiskendo sangat direkomendasikan untuk dijelajahi caver pemula. Alasannya, jalur perjalanan gua telah dialasi beton. Pemandu wisata yang mendampingi pengunjung akan menceritakan kisah Ramayana sesuai epos yang tergambar di relief.

Secara umum, publik mengenal Gua Kiskendo sebagai tempat wisata alam dan tempat wisata spiritual. Baca selengkapnya…

  1. Taman Pintar Yogyakarta

Taman Pintar sebenarnya merupakan sebuah museum sains. Biasanya, sebuah museum penuh dengan dokumentasi masa lalu. Namun, Taman Pintar malah menawarkan banyak kecanggihan teknologi masa kini.

Taman Pintar biasanya dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa karena mereka bisa melihat praktik sains di sini. Akan tetapi, bukan berarti orang dewasa tidak bisa menikmati isinya. Mereka tetap bisa memainkan beberapa percobaan sains untuk menambah wawasan.

Taman Pintar Yogyakarta berlokasi di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3. Jam buka Taman Pintar adalah tiap hari Selasa hingga Minggu pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Baca selengkapnya…

  1. Pantai Depok

Pantai Depok di Kabupaten Bantul terkenal dengan wisata kuliner laut. Para pengunjung biasanya langsung menyambangi warung-warung sederhana di pesisir pantai. Ragam olahan ikan laut tersedia dengan porsi besar harga murah. Menu ikan andalan adalah menu ikan cakalang, bawal, kepiting, udang, kakap putih, kakap merah, dan cumi-cumi.

Untuk mengetahui keseharian para nelayan Pantai Depok, baca selengkapnya…

  1. Kedung Pedut

Resor wisata alam baru Kedung Pedut berlokasi di Kecamatan Kulon Progo. Resor ini relatif baru dibuka yaitu pada 15 Februari 2015 silam. Menurut para wisatawan yang telah berkunjung ke sana, mereka menyebut Kedung Pedut sebagai wahana permainan air (waterpark) alami.

Di Kedung Pedut, wisatawan bisa menemukan mata air bernama Penglarisan dan beberapa kedung lain. Sebenarnya, Kedung Pedut masih satu aliran dengan Air Terjun Kembang Soka dan Air Terjun Mudal. Orang-orang memanfaatkan air terjun berketinggian 15 meter sebagai water canyon alami. Baca selengkapnya…


Sewa mobil di Jogja sekarang jadi mudah dengan aplikasi DOcar – Solusi Sewa Mobil Pilihan Anda. Unduh aplikasi DOcar tanpa dipungut biaya alias GRATIS di Google PlayStore. Pastikan Anda membagikan artikel ini ke keluarga dan teman-teman Anda jika Anda mendapati artikel ini menambah wawasan umum Anda; karena ilmu tidak akan habis walau dibagi.


sewa mobil online