Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, adalah lokasi sebuah air terjun bernama Kalipancur. Lokasi tempat air terjun itu berada dikelilingi oleh tebing batu andesit.
Gunung Telomoyo, gunung yang menjadi tempat keluarnya air terjun Kali Pancur, memang bermaterialkan batu-batu andesit. Keunikan Kali Pancur adalah air terjun ini memiliki kemiringan hampir 90 derajat atau tegak lurus. Biasanya, tebing ini digunakan oleh ahli-ahli panjat tebing untuk mendakinya hingga ke puncak.
Ketinggian air terjun Kali Pancur adalah sekitar 100 meter. Aliran air Kali Pancur keluar dari punggung Gunung Telomoyo dan bermuara di Rawa Pening. Ketinggian tebing-tebing batu andesit tersebut bervariasi antara 20 meter hingga 100 meter.
Namun, yang membuat air terjun ini terkenal adalah bentuk keluaran aliran airnya yang ramping. Orang-orang menilai bentuk aliran tersebut seperti keluar dari pancuran air. Pengunjung sering mengambil foto diri dengan cara berdiri di sudut tertentu sehingga mereka seperti sedang menuangkan air dari botol.
Di dekat air terjun, ada sebuah gua yang dijadikan sarang burung walet. Tentu saja, hal ini dimanfaatkan para pemburu sarang burung walet untuk mendapatkan SDA yang mereka inginkan. Sementara itu, flora-flora yang tersebar di sekitar air terjun kebanyakan berupa tumbuhan perintis.
Kali Pancur terletak sekitar 14 kilometer arah barat Kota Salatiga. Jalur menuju Kali Pancur dikelilingi oleh Gunung Telomoyo dan Gunung Merbabu. Untuk menuju lokasi, wisatawan disarankan memiliki kondisi jasmani dan rohani yang baik mengingat sulitnya medan tempuh. Perlu diingat bahwa setelah turun dari kendaraan pribadi, pengunjung masih harus berjalan sekitar satu kilometer menuruni anak tangga yang kurang lebih berjumlah 800 anak tangga.
Adapun lokasi wisata lain yang lokasinya tidak jauh dari Kali Pancur adalah situs Prasasti Ngrawan dan Rawa Pening.
