Museum Satriamandala TNI : Bekas Rumah Ratna Sari Dewi Soekarno yang Menyimpan...

Museum Satriamandala TNI : Bekas Rumah Ratna Sari Dewi Soekarno yang Menyimpan Peralatan Perang Indonesia

0
Koleksi Pesawat Terbang Militer di Museum Satriamandala (foto: Instagram @oliviavdhubyan)
Koleksi Pesawat Terbang Militer di Museum Satriamandala (foto: Instagram @oliviavdhubyan)

Fakta Menarik tentang Museum Satriamandala TNI:

sewa mobil online
  1. Museum Satriamandala dibangun di bekas rumah Ratna Sari Dewi Soekarno.
  2. Koleksi-koleksi Museum Satriamandala adalah senjata dan peralatan perang.
  3. Total ada 74 diorama tiga dimensi tentang sejarah perjuangan TNI bersama rakyat di Museum Satriamandala.

Museum Satriamandala Tentara Nasional Indonesia dibangun karena Pimpinan TNI pada masa itu melihat perlunya pembinaan mental, pewarisan nilai-nilai juang 1945, dan pewarisan nilai-nilai luhur TNI 1945. Brigjen TNI Nugroho Notosusanto yang menjabat sebagai Kepala Pusat Sejarah TNI pertama kala itu merencanakan pelaksanaan pembangunan museum.

Museum tersebut dibangun di bekas rumah salah satu istri Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno. Petugas memugar rumah Ratna Sari Dewi Soekarno itu mulai tanggal 15 November 1971. Adapun luas tanah di lokasi itu adalah 56.670 meter persegi.

Baca :   Menyimak Sejarah Jakarta Beserta Peninggalan Bersejarah Kota Tersebut

Pada tanggal 5 Oktober 1972, Presiden RI Soeharto meresmikan pembangunan tahap pertama. Peresmian itu sekaligus sebagai peresmian nama Museum Satriamandala. Nama tersebut diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti lingkungan keramat para ksatria.

Koleksi-koleksi yang disimpan di Museum Satriamandala adalah koleksi peralatan perang serta aneka senjata berat maupun ringan di Indonesia dari masa lalu hingga masa modern. Di antaranya, meriam, tank, torpedo, ranjau, rudal, pesawat terbang, dan helikopter. Kendaraan tempur, pesawat terbang, dan meriam dipajang di halaman museum. Museum juga memamerkan atribut ketentaraan, lambang-lambang, dan panji-panji TNI.

Baca :   Melihat Keperkasaan Maritim Indonesia Sepanjang Masa di Museum Bahari

Tandu untuk mengusung Panglima Besar Jenderal Soedirman saat bergerilya dalam keadaan sakit juga dipamerkan di museum ini. Gerilya Jenderal Soedirman saat itu dilakukan pada pendudukan kembali Belanda pada era 1940-an.

Diorama di Museum Satriamandala (foto: Instagram @oliviavdhubyan)
Diorama di Museum Satriamandala (foto: Instagram @oliviavdhubyan)

Museum Satriamandala juga menyajikan diorama tiga dimensi. Total ada 74 diorama yang menceritakan perjuangan TNI bersama rakyat. Di dalam kompleks Museum Satriamandala, terdapat Museum Waspada Purbawisesa tempat diorama-dioarama itu dipajang. Salah satu diorama menceritakan TNI bersama rakyat menumpas gerombolan separatis DI/TII di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1960-an.

Baca :   Museum Fatahillah, Tempat Menyimpan Kenangan Kawasan Kota Tua Jakarta

Museum ini juga mempunyai fasilitas Gedung Serbaguna berkapasitas 600 kursi, Kios Cinderamata, Taman Bacaan Anak, dan Kantin. Museum ini buka setiap Selasa-Minggu dari pukul 09.00-14.30 WIB. Alamat museum di Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 14, Jakarta Selatan.


Sewa mobil di Jakarta sekarang jadi mudah dengan aplikasi DOcar – Solusi Sewa Mobil Pilihan Anda. Unduh aplikasi DOcar tanpa dipungut biaya alias GRATIS di Google PlayStore. Pastikan Anda membagikan artikel ini ke keluarga dan teman-teman Anda jika Anda mendapati artikel ini menambah wawasan umum Anda; karena ilmu tidak akan habis walau dibagi.


sewa mobil online