sa
Wanagama adalah sebuah lahan di Jalan Jogja-Wonosari km 30, Yogyakarta. Sebelum tahun 1964, tempat ini merupakan lahan kritis bukit kapur. Penebangan liar menjadikan daerah ini tandus, gersang, sama sekali tidak menarik.
Akan tetapi, semuanya berubah setelah Profesor Oemi Hani’in Suseno menggagas program reboisasi hutan. Dengan bermodalkan dana pribadi, dia dibantu teman-temannya menanami kembali lahan kritis itu dengan berbagai macam pohon. Kegiatan ini mengetuk hati para pecinta lingkungan dan pemerintah hingga akhirnya terwujudlah Hutan Wanagama seluas 600 hektare. (Klonopin)
Berbagai macam pohon ada di Wanagama. Ada akasia, kayuputih, pinus, eboni, cendana, murbei, dan jati. Orang-orang sering menyebut Wanagama sebagai miniatur hutan dari berbagai daerah.
Tiga aliran air yang mengairi Wanagama; Sungai Oya, Banyu Tibo, dan Sendang Ayu menjadi atraksi tersendiri di kawasan Wanagama ini. Aliran-aliran air itu membuat suasana tambah sejuk.
Pangeran Charles dari Inggris pernah mengunjungi Wanagama dan meninggalkan beberapa oleh-oleh bersejarah. Dia menanam jati pada tahun 1989. Uniknya, jati ini meranggas berbarengan dengan pengumuman perceraian pasangan Pangeran Charles dan Putri Diana. Selain pohon jati, Pangeran Charles juga meninggalkan rute favorit para pelancong Wanagama, yaitu jalan sepanjang 50 meter dari Wisma Cendana ke Bukit Hell.
