Akulturasi Budaya Jawa-Eropa dalam Bentuk Istana, Keraton Mangkunegaran

Akulturasi Budaya Jawa-Eropa dalam Bentuk Istana, Keraton Mangkunegaran

0

mangkunegaran

sewa mobil online

Istana Mangkunegaran didirikan tahun 1757. Mulanya, bangunan istana tidak mempunyai pendapa. Namun, karena kebiasaan mengadopsi gaya Eropa menjadi gaya Jawa, pada masa pemerintahan Mangkunegara IV tahun 1866, pendapa dengan atap Joglo dibangun.

Mangkunegaran berdiri dari perjuangan Pangeran Samber Nyawa alias Mangkunegaran I. Istana yang kini terletak di Jalan Ronggowarsito itu didirikan setelah Perjanjian Salatiga, 17 Maret 1757, ditandatangani. Saat itu, istana difungsikan sebagai pusat pengendalian kekuasaan politik. (https://blogs.20minutos.es/)

Baca :   “Omah Lowo”, Kediaman Ribuan Kelelawar

Sebagai salah satu atraksi andalan utama pariwisata Kota Solo, Keraton Mangkunegaran terletak di pusat Kota Solo. Bangunan ini adalah saksi nyata pengakulturasian gaya klasik Eropa dalam budaya Jawa.

Istana Mangkunegaran adalah sebuah keraton yang terbuka terhadap ide-ide baru dari Kebudayaan Jawa dan Eropa. Kebudayaan Eropa yang masuk ke Nusantara selalu dicermati dengan seksama sebelum diakulturasikan menjadi Jawa. Kemudian, hasil akulturasi yang ada diinkulturasikan sehingga unsur dan elemen Eropa semakin Jawa.

Baca :   50 Daftar Wisata Solo Paling Populer dan Wajib Dikunjungi

Pengunjung Keraton Mangkunegaran dapat melihat-lihat koleksi buku di Rekso Pustaka. Perpustakaan itu dibangun pada masa KGPAA Mangkunegoro IV untuk mendokumentasikan ilmu-ilmu yang berkembang pada masa itu.

Alamat         : di antara Jalan Ronggowarsita, Jalan Kartini, Jalan Siswa, dan Jalan Teuku Umar

No. Telp       : –

Jam Buka    : Senin-Sabtu, 09.00-14.00 WIB; Minggu, 09.00-13.00 WIB

sewa mobil online